Minggu, 31 Januari 2016

Konspirasi Dunia Part I

Tragedi Pembunuhan 6 Juta Orang Yahudi di Jerman

·         Akar Kebencian Bangsa Jerman pada Yahudi

Kebencian terhadap bangsa Yahudi yang melanda rakyat Jerman dipicu oleh sikap masyarakat Jerman keturunan Yahudi yang menentang keinginan Jerman untuk berperang.


Kenangan akan sebuah lokasi di Polandia bernama kamp Auschwitz masih menyisakan trauma mendalam bagi bangsa Yahudi. Orang-orang Yahudi yang ditakuti Hitler dianggapnya akan memicu Revolusi Bolshevik sebagaimana yang terjadi di Rusia sehingga menghancurkan negeri para Tsar itu. Karenanya, Yahudi dijadikan Hitler sebagai musuh yang harus segera dibinasakan sebelum mereka sempat melakukan pemberontakan. Ada juga teori yang mengatakan bahwa Hitler sangat khawatir dan kesal dengan propaganda The Protocol of Zion milik bangsa yahudi yang bercita-cita menjadi pemimpin dunia.

Kemudian, kebencian terhadap bangsa Yahudi yang melanda rakyat Jerman dipicu oleh sikap masyarakat Jerman keturunan Yahudi yang menentang keinginan Jerman untuk berperang. Ras Arya, yang merupakan mayoritas ras Jerman menganggap orang-orang Yahudi sebagai “parasit”, yakni “ mau mendapatkan kemakmuran dari negara Jerman , tapi menolak membela negara untuk berperang”. Bahkan Hitler menyebut orang-orang Yahudi Jerman sebagai sekumpulan imigran yang merugikan Jerman.

Akhirnya, rakyat Jerman yang banyak menjadi buruh para juragan Yahudi mendukung penuh sikap Hitler. Mereka menyebut diri mereka sebagai korban-korban penindasan ekonomi oleh orang-orang Yahudi di negara sendiri.

·         Desain Kematian untuk Yahudi

Hitler yang dibantu bala tentaranya mulai mengatur rencana dengan menggiring para tawanan Yahudi yang terdiri atas laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Di kamp-kamp konsentrasi milik Jerman, mereka dipaksa bekerja dan jarang diberi makanan serta obat-obatan. Sejarah pun mencatat ada sekitar 12.000 orang Yahudi setiap harinya dibakar dan dipaksa untuk menghirup gas beracun sianida di ruangan-ruangan pengap hingga tewas. Era kelam ini disebut Holocaust yang dalam istilah Yahudi berarti terbakar atau berencana.

Tekanan kepada orang-orang Yahudi bermula dari gerakan antisemit (antizionis) yang disuarakan oleh pemerintah. Tentara dan masyarakat bahu-membahu memberantas bisnis-bisnis para imigran yahudi pada tanggal 1933 hingga 1935. Puncaknya pada September 1935 dilakukan sebuah gerakan yang disebut sebagai The Final Solution yang dicanangkan melalui sebuah konferesi di Nurenberg.

Orang-orang Hiter segera mendata asal usul kelahiran dan juga data-data mengenai perkawinan dan kematian penduduk Jerman keturunan Yahudi. Sinagog (tempat ibadah Yahudi) diperiksa untuk mencari data. Razia pun dilakukan di perkampungan-perkampungan yang menjadi komunitas imigran Yahudi. Tidak ada perlakuan berbeda terhadap laki-laki, perempuaan, maupun anak-anak. Mereka semua digiring masuk ke truk-truk serdadu dan dikirim ke lokasi penahanan di wilayah Auschwitz, Polandia. Dari sinilah awal ketakutan bermula.

Mereka digirim dalam keadaan kurus kering, lapar, dan telanjang ke dalam kamar-kamar pengap yang sudah dipasang pipa-pipa. Mereka tak mengerti untuk apa pipa-pipa di atas kepala mereka. Setelah ditinggalkan di kamar tersebut, pipa-pipa itu mengeluarkan gas sianida. Saat mereka menghirup, racun sianida masuk ke dalam paru-paru dan meracuni sel-sel darah mereka hingga tewas.

Ada juga versi lain yang mengatakan bahwa tentara Jerman juga menyuntikkan zat kimia zyklon-B dengan dosis melebihi ambang batas sehingga sedikit demi sedikit mereka menjadi kurus kering dan membuncit (seperti malnutrisi). Zat tersebut mengambil asupan gizi dengan mempercepat reproduksi epidemic dan bakteri sehingga orang Yahudi mengidap malnutrisi.

Lalu, mereka yang sudah tak berdaya diseret ke kamar gas dan sebagian dibakar. Peristiwa ini dipropagandakan sebagai holocaust, sebuah tragedy genosida massal yang memakan enam juta orang korban dari bangsa Yahudi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar